Volume timbulan sampah di 194
kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta
kilogram, di mana komposisi sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton.
Setiap tahun lebih
dari 11 miliar bungkus mie instan menjadi sampah plastik tidak bernilai
ekonomis sehingga tidak didaur ulang setara dengan 640 ton sampah plastik per
tahun. Angka 11 miliar bungkus mie instan tsb hanya berdasarkan data dari salah
satu produsen mie instan yang menguasai 80 persen pasar mie instan di Indonesia
Gaya hidup kaum
urban yang banyak memakai plastik menyebabkan persentase sampah plastik semakin
bertambah di kawasan perkotaan.
Kantung plastik
kresek dan kemasan dari plastik
lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena murah,
praktis dan mudah didapat.
(Sumber: KLH 2007)
MENGAPA
PENGGUNAAN KANTUNG PLASTIK HARUS DI KURANGI ?
Plastik memiliki sifat sulit terdegradasi
(non-biodegradable), diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk
dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna
Plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang
disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara adalah sumber daya alam yang
tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong
plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1
juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel
minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Plastik jika
dibakar, terlebih bila proses pembakarannya tidak sempurna, akan menghasilkan
asap beracun berupa senyawa dioksin yang berbahaya bagi kesehatan
Dioksin jika
terhirup oleh sistem pernapasan manusia dapat memicu beragam penyakit seperti :
Kanker,
Hepatitis,
Pembengkakan hati,
Gangguan sistem saraf,
Serta memicu depresi.
Sperma menjadi tidak subur
Mengakibatkan gangguan kesuburan,
Mengganggu keseimbangan hormon estrogen pada
perempuan,
Merusak kromosom, dan
Menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
Terus gimana, dong?.
Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan
kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai
ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan
mendaur ulang (recycle).
Perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin
meningkatnya penggunaan plastik.
Diambil dari SBL BPLH Jabar
0 komentar:
Posting Komentar