Senin, 10 September 2018

Materi Renang Kelas XII SMA


Menganalisa  dan Mempraktikan Keterampilan dua gaya renang
1.  Renang gaya bebas
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk melakukan renang gaya bebas, terutama kemampuan koordinasi tubuh saat di permukaan air. Pengaturan posisi dan koordinasi tubuh dalam renang gaya bebas, adalah sebagai berikut.

1. Koordinasi Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dalam gaya bebas adalah sebagai berikut.
a.       Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian antara tungkai kanan dan kiri. 
b.      Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan pada gerakan menendang tekuk pada lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan.
c.       Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan lurus, amplitudo gerakan yaitu jarak antara suatu tungkai maksimal, sedangkan ritme atau kecepatan gerakan, bergantung pada setiap perenang.
d.      Gerakan tendangan dilakukan dengan keras.

2. Koordinasi Gerakan Lengan dan Pernapasan
Gerakan lengan pada gaya bebas terdiri atas dua gerakan, yaitu sebagai berikut.
a.    Gerakan recovery, gerakan lengan selama di luar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar dari air untuk dibawa ke depan kepala dan masuk ke dalam air.
b.    Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong.
Gerakan ini dimulai dari ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan keluar dari air
c.  Pernapasan pada gaya bebas sangat memengaruhi posisi badan untuk streamline. Putaran untuk pernapasan haruslah dilakukan dengan aksis (sumbu putaran) garis sepanjang badan, sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi.
Harus ada irama tertentu antara lengan, tendangan kaki dan olengan badan. Bagaimana cara perenang mengembalikan napas ke arah kanan. Saat berenang, permukaan air berada di antara garis rambut dan kening dengan posisi yang enak untuk kepala. Tengokkan kepala ke arah lengan untuk mengambil napas.
Pada saat lengan kanan berada di air, mulut berada di luar permukaan air, mengambil napas melalui mulut dengan dibuka lebar-lebar pada ketinggian permukaan yang ditimbulkan oleh kepala karena melaju ke depan. Pada saat recovery lengan kanan, kepala menoleh ke arah bawah, dan mata melihat arah air, pengeluaran napas kembali, udara harus dibuang keluar sebelum mulai mengambil napas kembali.
2.  Renang gaya dada
Pada renang gaya dada (breaststroke) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama kemampuan mengatur koordinasi tubuh saat di permukaan air. Pengaturan posisi dan koordinasi tubuh dalam gaya dada saat berada di permukaan air adalah sebagai berikut.
1)        Koordinasi Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dalam gaya dada adalah sebagai berikut.
a.    Saat tubuh sejajar dengan permukaan air, kedua tungkai cukup lebar.
b.    Tariklah kedua tungkai bagian bawah ke atas secara maksimal. Pada akhir tarikan, arahkan telapak kaki dengan memutar pergelangan kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap mendorong.
c.    Doronglah air dengan kedua tungkai secara serentak, sehingga tungkai membentuk setengah lingkaran dengan diakhiri oleh suatu lecutan pergelangan kaki. Kedua kaki berada dalam satu garis yang lurus di belakang tubuh.
             
Koordinasi Gerakan Lengan
2)        Koordinasi Gerakan Lengan
Cara melakukan koordinasi gerakan lengan adalah kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengan kedua lengan lebih lebar dari bahu. Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air. Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
Sebagai latihan untuk dapat meningkatkan kemampuan koordinasi renang gaya dada, sebaiknya lakukan beberapa bentuk latihan sebagai berikut.
a. Latihan koordinasi gerakan renang secara perlahan pada jarak 20–30 meter secara berulang. Latihan ini bertujuan untuk melatih keluwesan dan keharmonisan gerakan.
b. Latihan dengan meningkatkan kecepatan dan jarak yang diperpanjang misalnya pada jarak 50–70 meter.
c. Latihan renang dengan sistem interval, misalnya dengan cara 6 × 25 meter dengan interval 1 menit.
d. Latihan renang dengan dimulai dari balok start secara berulang-ulang sampai terlihat kemajuan yang berarti baik secara teknik maupun waktu tempuhnya menjadi lebih baik.



Renang telah dikenal sejak masa prasejarah (sekitar 2000 tahun SM) Ditandai dengan ditemukannya lukisan dari zaman Batu di dalam “gua para perenang” di bagian barat-daya Mesir

Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman menulis buku renang pertama kali dengan judul “Colymbetes” pada tahun 1538.
Renang disebut juga Sebagai Ibu Olahraga ( Selain atletik dan senam )

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan secara statistik IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak diajarkan berenang atau yang diajarkan berenang setelah usia 5 tahun.









 








 








3. Renang pertolongan
Pengertian Renang penyelamatan atau pertolongan adalah sebuah keterampilan dalam berenang dimana tujuan dalam berenang ini adalah untuk menyelamatkan korban yang ada di dalam kolam renang atau dan di perairan terbuka, dan pada renang penyelamatan ini, kita akan membawa korban dari kolam atau perairan terbuka untuk diselamatkan dan diberi pertolongan pertama pada kecelakaan di air.
Renang penyelamatan ini sangatlah dirasa penting dikarenakan sering terjadinya korban tenggelam di air. Korban tenggelam disebabkan oleh, tidak bisa berenang, panik, kram, cedera otot dan lain-lain.
Dalam renang penyelamatan memerlukan teknik untuk dapat melakukannya, diantaranya
1)   Lompat Pertolongan/ Kangkang
Lompat pertolongan atau sering disebut dengan lompat kangkang adalah sebuah lompatan ke dalam kolam renang sebelum menuju korban.
Lompat pertolongan dilakukandengan cara :
a.         Melakukakn kuda-kuda selebar bahu
b.        Tangan diarahkan ke depan,
c.         Badan sedikit dicondongkan ke depan
d.        Dan pandangan kepala tetap di arah korban
e.         Setelah melakukan langkah di atas maka , lompat sejauh-jauhnya dengan
     posisi tetap mengangkang
f.         Setelah masuk dalam kolam, secepat mungkin kaki dan tangan diayunkan atau digerakan agar posisi kepala tetap dia atas dan tidak tenggelam, sehingga pandangan kita terhadap korban tidak akan hilang
2)   Renang Gaya Dada dan bebas dengan posisi kepala ada di atas permukaan air
Renang gaya dada dan bebas kepala di atas adalah sebuah teknik renang di mana tidak merubah konsep gerak gaya renang, hanya saja kepala ada di atas permukaan air, atau berdiri diatas air ( water traven ). Tujuannya adalah agar dapat melihat korban dengan jelas sehingga pandangan korban yang kita tujutidak akan terhalang. Dalam melakukan gerakanya yaitu dengan cepat agar korban dapat tertolong.
Hal yang harus dihindari saat gaya bebas kepala di atas adalah kepala akan mengikuti ayunan tangan ke kanan dan ke kiri, sehingga yang harus diperhatikan adalah tetap menjaga pandangan ada di depan dan kearah korban. Dalam renang penyelamatan menuju korban boleh menggunakan salah satu gaya.
3)   Renang Punggung Tunggal
Renang dengan gaya punggung tunggal adalah salah satu teknik renang penyelamatan yang digunakan untuk membawa korban dengan cara gaya punggung namun kaki diayunkan dengan gaya dada. Jadi posisi kita sedikit diagonal agar dapat membawa korban. Korban dalam posisi di depan kita dan dalam keadaan terlentang. Pandangan tetap kepada korban untuk menjaga saluran pernapasan yaitu hidung dan mulut agar tetap mendapat udara.
Cara memegang korban yaitu dengan memegang dagunya agar saluran pernapasan tetap terjaga dan mendapat udara. Kita membawa korban dengan gaya punggung tunggal hingga sampai di tepi untuk diberi pertolongan pertama.
Cara Memegang dan Membawa Korban Setidaknya ada tindakan preventif apabila terjadi kecelakan di air seperti tenggelam misalnya. Menurut Subagyo (2007: 52) terdapat beberapa sikap renang dari penolong yang selalu disesuaikan dengan cara memegang korban.
Cara memegang korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain:
1)   Pada rambut
Pegangan pada rambut, dilakukan dengan satu tangan, apabila pegangan dilakukandengan tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban. dan membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada atau gaya bebas menyamping. Usahakan posisi korban tubuhnya terlentang, sehingga mulut dan hidungnya tetap berada di atas permukaan. air, pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan korban pingsan. Alat keadaan korban sangat sulit untuk dibawa ke pinggir.
2)   Pada pelipis
Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah berada dibelakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian membawanya ketepi kolam dengan menggunakan gaya dada dalam posisi terlentang. Usahakan mulut danhidung korban selalu berada di atas permukaan air.
Cara menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih efisien dan efektif dari pada pegangan pada rambut.
3)   Pada dagu,
Pegangan pada dagu, dilakukan dengan dua tangan  apabila posisi badan sudah berada dibelakang korban, maka usahakan tubunya menjadi terlentang, kemudian tangan memegang dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada terlentang.
Caramenolong korban dengan pegangan pada dagu keuntungannya sama dengan seperti pada pegangan pelipis.
4)   Pada dada
Pegangan pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan satu tangan.Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh Anda berada di sebelah kiri korban,kemudian bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada menyamping,cara menolong ini kurang efisien karena banyak menghabiskan tenaga dan sangat sulit jika korbannya tidak tenang.

4.  Penggunaan alat bantu pertolongan
Dalam pendidikan renang terjadi perubahan-perubahan baru dalam penggunaan media belajar. Hal ini muncul berkat sumbangan ilmu pengetahuan renang yang semakin maju. Kalau Anda seorang siswa yang kreatif dan inovatif dan berkreasi. Berusaha keras untuk memberikan jawaban positif terhadap perubahan baru berdasarkan ilmu pengetahuan. Diantara jawaban positif dalam proses belajar mengajar renang adalah memberikan perlakuan dan pelayanan hidup dalam bahaya tenggelam kepada teman dan sejawat. Dalam materi ini  diuraikan cara-cara menolong korban saat belajar dan mengajar renang, namun cara-cara tersebut diucapkan mudah tetapi dalam kenyataannya sulit dilakukan. Oleh karena itu, cara menolong yang akan dikupas dalam uraian ini akan lebih efisien dan efektif karena mempergunakan alat bantu.
Alat bantu yang dipergunakan ada 4 macam, yaitu:
1) Tongkat,
Tongkat Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping anda saat mengajar renangadalah sebuah tongkat yang panjangnya 1 meter dan garis tengahnya 2 cm. Carapenggunannya apabila ada peristiwa mendadak dan siswa membutuhkan pertolongan, dimanaposisinya dekat. Maka Anda tinggal menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang,
2) Tambang / tambang Plastik,
Tambang Plastik Alat bantu yang kedua adalah tambang plastik, yang panjangnya 5 meter dan besarnyasedang, digulung dan diikat dengan karet gelang, dikaitkan pada celana renang. Carapenggunaannya apabila saat mengajar ada siswa yang membutuhkan pertolongan, segeratambang tersebut dibuka dan dilemparkan kepada korban, ujung tambang dipegang oleh anda, apabila korban sudah memegangnya, tarik ke tepi kolam. Alat bantu tambangdipergunakan apabila jarak dengan korban sekitar 3-4 meter. Cara ini juga sangat efisien danefektif.
3) Ban,
Ban Alat bantu yang ketiga adalah ban yang diikatkan pada tambang yang panjangnya 15meter. Pada waktu melaksanakan pembelajaran renang, alat ini selalu berada di sampingAnda. Cara penggunaannya apabila ada siswa yang membutuhkan pertolongan segera Andamelemparkan ban tersebut ke arah korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam ban,kemudian tarik ke tepi kolam. Alat bantu ini sangat efektif karena dapat sekaligus menolong siswa 2-3 orang di tempat dalam, apabila lemparan Anda kurang tepat Anda harus segera terjun ke dekat korban.
4) Pelampung.
Pelampung Alat bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang bulat, diikat dengantambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada celana renang bila akan dibawa untukmenolong korban. Cara penggunaannya sangat populer dalam film bay watch oleh para lifeguard untuk menolong para pengunjung pantai yang mengalami musibah akan tenggelam saatberenang. Apabila pada waktu mengajar renang, tiba-tiba ada siswa yang perlu ditolong, segera megaitkan tali pelampung ke belakang celana renang, kemudian segera melompat kearah korban. Pelampung diberikan supaya dipegang/dipeluk. Apabila korban sudah pingsan maka pelampung disimpan di bawah leher korban.

5. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dalam sejarah perkembangan olahraga renang, terdapat kemajuan pengetahuan tentangpertolongan pertama pada kecelakaan. Pada waktu
dulu, banyak guru renang yang sama sekali tidak tahu apa yang sebaiknya diperbuat terhadap
siswa yang mengalami musibah di kolam renang. Karena itu segera bertindak cepat dan tepat
dalam memberikan pertolongan pertamapada kecelakaan di kolam renang.
Pertolongan tersebut diberikan pada korban yangmengalami hal-hal sebagai berikut:
Kram
Kram sering dialami oleh siswa yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Kalau kram pada lengan atau pun kaki posisi otot harus diregang, dan di bantu meregangkannya, Bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang perut agak diregang dan dalam keadaan terlentang diangkat pinggangnya, atau kalau tidak ada perubahan dan  tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
Pingsan
Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut, siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne.
Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut: Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang Berikan napas buatan dengan meniupkan udara napas pada mulut korban. Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher Periksa mata korban Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali. Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.  
Kesimpulan Dalam praktek renang perlunya sebuah keterampilan untuk menyelamatkan korban yang ada di kolam. Dengan adanya keterampilan renang penyelamatan ini maka akan menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang teknik renang penyelamtan. Kita dapat menolong korban dan memberikan pertolongan pertama. Sehingga pengunjung atau murid yang ada di kolam renang tidak perlu merasa khawatir untuk belajar berenang. Sehingga dapat menghindari korban tewas di kolam.
Saran Agar dapat selalu ditingkatkan kembali dalam keterampilan renang penyelamtan. Karena ketrampilan ini sangat penting sekali di kolam. Perlunya peningkatan dapat dilakukan dengan mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan. Dan yang terpenting dapat menolong sesama manusia dalam menghindarkan dari kecelakaan di kolam renang
Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar