2, School is a hospital (sekolah laksana rumah sakit)Metafor a hospital untuk sekolah adalah dalam membedakan manajemen dan putusan-putusan professional laksana hospital dalam pengajaran diagnose prespektif, pengajaran individu dan sederet tes serta pendekatan yang bersifat klinik
3. School as a log ( Sekolah laksana log ) mengacu kepada bentuk sekolah
klasik ) Dimana dasar-dasar yang ditentukan, guru diberi penghormatan dan
status yang tinggi, diseleksi secara cermat dan ditunjang dengan materi dan
sumber-sumber lainnya.
4. School as a family ( sekolah laksana keluaraga ) menunjukan bahwa
siswa harus dilayani/ diperlakukan sebagai individu yang utuh, seluruh siswa
harus dididik dan mereka tidak dipaksa sebelum mereka siap. Model ini
mengasumsikan bahwa hubungan antara guru dan siswa adalah paling penting dalam
kegiatan pendidikan disekolah.
5. School is a war zone ( sekolah laksana zona perang ) metafor ini
menggambarkan antara konflik dan damai dan aksi agresif merupakan bagian yang
diharapkan dalam kehidupan sekolah dan kelas. Kalah dan menang lebih penting
daripada cooperation and accommodation.
6. School as a knowelge work organization ( sekolah sebagai organisasi
kerja ilmu pengetahuan) Sekolah sebagai tempat kerja merupakan pandangan yang
paling banyak dianut. Dikaitkan dengan adanya berbgai pekerjaan tugas dari
sekolah berupa pekerjaan rumah, pekerjaan kelas dan pekerjaan lainnya.
Karenanya sekolah sebagai organisasi kerja ilmu pengetahuan. Peserta didik
kedepan akan menjadi pekerja ilmu pengetahuan ( knowledge workers).
Mencipta dan membangun image atau citra pendidikan Indonesia merupakan
urusan besar yang wajib ditempuh oleh seluruh lapisan kekuatan masyarakat dan bangsa tanpa kecuali.
Dengan Image pendidikan seperti itu maka sekolah dan pendidikan Indonesia
merupakan proses pendidikan terbuka yang mudah dimasuki dan menerima ide-ide
dan konsep-konsep baru yang selalu muncul . Guru dan murid, masyarakat dan
system menjadi terpadu dan jarak psikologis akan terjembatani.
Sejarah pendidikan di Indonesia selama ini belum mempersiapkan siswa
untuk berpikir dan bersikap mandiri yang kreatif, yang dikembangkan selalu
mengarah kepada penguasaan sesuatu yang dipersiapkan untuk menjadi pegawai yang
setia dan patuh bukannya pengembangan kecerdasan, kepekaan dan kesadaran
sebagai entrepreneur.
Mari kita tampilkan generasi bangsa yang kuat, berketahanan fisisk, berkecerdasan fikir
dan berkecepatan reaksi, dan mari persiapkan bangsa ini melalui pendididkan
agar mampu menjadi bangsa yang mandiri dan menjadi leader sesuai dengan
jamannya searah dengan tujuan pendidikan
sehingga mampu untuk mengejar dan mensejajarkan
diri dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju
0 komentar:
Posting Komentar